Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Provinsi Gorontalo menggelar Seminar Laporan Hasil Penelitian Kepenghuluan dan Hukum Islam, Jumat (21/7/23) di Auditorium Darul Arqam, Kota Gorontalo.
Harun Latif, Ketua APRI Povinsi Gorontalo dalam laporannya mengatakan bahwa hingga saat ini penghulu yang telah menduduki jabatan fungsional Ahli Madya di Provinsi Gorontalo baru beberapa orang saja, padahal jika dilihat dari kompetensi yang ada sudah bisa mengajukan menjadi penghulu Ahli Madya. Sehingga itu, APRI Provinsi Gorontalo menginisiasi pelaksanaan seminar yang menjadi salah satu syarat penghulu muda naik pangkat menjadi penghulu ahli madya.
“Dari sekian banyak Penghulu Ahli Muda di Provinsi Gorontalo, hanya beberapa yang telah naik menjadi Penghulu Ahli Madya, padahal sudah ada beberapa pula dari kita Penghulu Ahli Muda yang juga sudah bisa naik menjadi Ahli Madya. Sehingganya itu APRI berinisiatif mewadahi teman-teman yang ingin naik jenjang,” tutur Harun.
Maka, menyambung hal tersebut, Ketua Tim Kerja Kepenghuluan dan Keluarga Sakinah Bidang Bimas Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Gorontalo H. Rizan Adam saat membuka seminar tersebut menyampaikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan oleh APRI Gorontalo dalam menfasilitasi penghulu untuk kenaikan pangkat. Mengingat salah satu syarat untuk naik pangkat menjadi penghulu Madya adalah dengan melampirkan Karya Tulis yang telah diseminarkan.
“Semoga penghulu yang ada di Gorontalo ada yang naik sampai dengan penghulu utama, sehingganya langkah-langkah seperti ini merupakan salah bentuk ikhtiar kita untuk mencapi hal tersebut, ucapnya.
Selain itu, tak lupa Rizan menyampaikan pula terkait peran penghulu dalam menyikapi permasalah yang terjadi di masyarakat. Mengingat akhir-akhir ini masyarakat sering digegerkan dengan kasus bunuh diri, mulai dari orang tua hingga anak-anak. Sehingga peran penghulu juga dibutuhkan dalam upaya pencegahan untuk menekan angka kematian.
“Katika terjadi kasus dimasyarakat pada Kemenag bersama Organisasi Keagamaan turut bertanggungjawab untuk melakukan upaya-upaya pencegahan, salah satunya adalah dengan mengangkat tema bunuh diri pada khutbah Jumat. Dan ini telah dilakukan teman-teman di KUA, namun untuk lebih di intensifkan lagi,” tambahnya.
“Semoga kasus-kasus seperti ini bisa berakhir dan tidak terulang kembali di daerah kita tercinta ini. Dan kita juga terus mengedukasi masyarakat untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa,” tutupnya.(fia/rls)